Infeksi Saluran Kemih
Bila sering buang air kecil disertai dengan gejala lain, seperti demam dan rasa sakit atau tidak nyaman pada perut, maka kondisi tersebut bisa jadi pertanda infeksi saluran kemih.
Sering buang air kecil dengan jumlah urine yang keluar sangat banyak seringkali merupakan gejala awal dari diabetes tipe 1 dan tipe 2. Kondisi ini terjadi karena tubuh mencoba untuk membuang glukosa yang tidak terpakai melalui urine.
Baca juga: Gejala Diabetes Tipe 1 yang Perlu Diwaspadai
Ukuran prostat yang membesar bisa menekan uretra (tabung yang membawa urine keluar dari tubuh) dan menghalangi aliran urine. Kondisi ini menyebabkan dinding kandung kemih mudah mengalami iritasi. Akibatnya, kandung kemih akan berkontraksi, bahkan ketika hanya ada sedikit urine yang tertampung. Hal inilah yang membuat kamu jadi sering ingin buang air kecil.
Baca juga: Meski Bukan Kanker, Berbahayakah Gangguan Prostas BPH?
Pelatihan Kandung Kemih
Mengatasi sering buang air kecil juga bisa dengan pelatihan kandung kemih. Di mana, latihan ini akan melatih kandung kemih untuk menahan air kencing lebih lama.
Terapi biofeedback adalah terapi yang dilakukan untuk mengendalikan respon tubuh dalam mengobati penyakit atau kondisi tertentu. Untuk mengatasi sering buang air kecil, seseorang juga bisa menggabungkan cara ini dengan latihan kegel.
Gabungan cara tersebut, akan membantu seseorang untuk lebih sadar akan fungsi tubuhnya. Dengan adanya kesadaran itu, maka hal ini bisa membantu meningkatkan kontrol otot panggul.
Stroke atau Penyakit Neurologis Lainnya
Kerusakan pada saraf yang memasok kandung kemih dapat menyebabkan fungsi kandung kemih terganggu. Akibatnya, kamu akan sering ingin buang air kecil secara tiba-tiba.
Jadi, bila kamu memiliki frekuensi buang air kecil yang tidak normal dan juga mengalami gejala-gejala lainnya, segera periksakan diri ke dokter untuk mengetahui kondisi yang menjadi penyebab yang mendasarinya.
Baca juga: Sulit Buang Air Kecil, Segera Lakukan Pemeriksaan Uroflowmetri
Untuk melakukan pemeriksaan terkait masalah kesehatan yang kamu alami, kamu bisa buat janji dengan dokter di rumah sakit pilihan kamu melalui Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play sebagai teman penolong untuk menjaga kesehatanmu sekeluarga.
Halodoc, Jakarta – Agar tubuh tetap sehat dan terhidrasi dengan baik, kamu memang dianjurkan untuk banyak minum air putih setiap hari. Namun, banyak minum bisa bikin kamu sering buang air kecil. Bila sering buang air kecil disebabkan oleh banyak minum mungkin tidak jadi masalah. Namun, kamu juga perlu berhati-hati, karena kondisi tersebut juga bisa menjadi pertanda penyakit yang tidak boleh disepelekan. Yuk, simak penyakit apa saja yang bisa meningkatkan frekuensi buang air kecil di sini.
Seperti yang sudah kita ketahui, sebagian besar kandungan dalam tubuh kita adalah air. Agar kadar cairan dalam tubuh kita tetap seimbang, tubuh akan mengatur berapa banyaknya air yang harus dibuang. Itulah mengapa bila kamu merasa haus, artinya tubuh sedang membutuhkan cairan. Sebaliknya bila cairan dalam tubuh sudah cukup, tubuh akan membuang kelebihan cairan tersebut. Salah satu caranya adalah melalui urine.
Normalnya, rata-rata orang buang air kecil dalam sehari sekitar 4–8 kali atau sebanyak 1–1,8 liter. Namun, sebagian orang bisa buang air kecil lebih sering dari frekuensi tersebut, bahkan sampai perlu bangun di malam hari untuk buang air kecil. Sering buang air kecil di malam hari biasanya disebabkan karena terlalu banyak minum menjelang jam tidur. Namun, bila kamu sering buang air kecil padahal hanya minum sedikit, coba perhatikan apakah ada gejala lain yang mungkin kamu rasakan.
Berikut ini beberapa kondisi medis yang mungkin bisa menjadi penyebab sering buang air kecil:
Penyebab Sering Buang Air Kecil
Secara umum, sering buang air kecil disebabkan oleh penyakit yang mempengaruhi saluran kemih. Dijelaskan situs Medical News Today, berikut merupakan penyebab sering buang kecil.
Pernah sering buang air kecil malam hari? Kondisi itu disebut nokturia. Di mana, kandung kemih yang penuh akan membangunkan kamu, sehingga mengganggu tidur di tengah malam.Biasanya, sering buang air kecil pada wanita merupakan gejala saat kehamilan.
Pasalnya, selama kehamilan kandung kemih akan tergencet akibat janin atau bayi mengambil banyak ruang dalam tubuh. Sering buang air kecil saat hamil adalah gejala normal dari suatu kehamilan dan biasanya akan hilang setelah melahirkan.
Sering Buang Air Kecil Tanda Hamil?
Bocah Indonesia adalah klinik kesuburan yang melayani konsultasi hingga tindakan operatif. Bocah Indonesia berada di bawah naungan PT Ibu Daya Lestari. Berada di Lantai 7 Rumah Sakit Primaya, Jl. MH Thamrin No.3, Cikokol, Tangerang, Banten, Indonesia.
Latest posts by Team Content Medis Bocah Indonesia
Halodoc, Jakarta – Pernahkah kamu terbangun hanya karena ingin buang air kecil? Kalau cuma terjadi satu kali saat kamu tidur mungkin masih aman-aman saja. Tetapi, bila munculnya keinginan buang air kecil terlalu sering, bisa jadi kamu mengalami nokturia. Nokturia atau nocturnal polyuria adalah istilah medis untuk buang air kecil berlebihan di malam hari. Selama waktu tidur, tubuh cenderung menghasilkan urine yang lebih sedikit.
Baca Juga: Poliuria dan Nokturia, Apa Bedanya?
Artinya, kebanyakan orang umumnya tidak perlu bangun di malam hari untuk buang air kecil dan dapat tidur tanpa gangguan selama 6-8 jam. Selain mengganggu tidur, nokturia bisa menjadi tanda kondisi medis yang mendasarinya.
Apa yang Menyebabkan Seseorang Alami Nokturia?
Penyebab nokturia dapat berkisar dari pilihan gaya hidup hingga kondisi medis. Nokturia lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua, tetapi dapat terjadi pada usia berapa pun. Berikut beberapa hal yang bisa sebabkan nokturia:
Ada sejumlah kondisi medis yang menyebabkan nokturia, salah satunya adalah infeksi saluran kemih. Infeksi ini menyebabkan sensasi terbakar dan buang air kecil yang mendesak sepanjang hari dan malam. Kondisi medis lainnya yang dapat menyebabkan nokturia, yaitu:
Kandung Kemih Overaktif (overactive bladder)
Overactive bladder (OAB) adalah kondisi di mana otot kandung kemih berkontraksi secara berlebihan, sehingga menimbulkan dorongan untuk buang air kecil walaupun kandung kemih belum penuh.
Ini adalah sejenis peradangan pada dinding kandung kemih. Penyebab kondisi ini masih belum diketahui, tetapi sistitis internal seringkali ditandai dengan rasa sakit di daerah kandung kemih dan panggul. Dorongan buang air kecil yang tidak tertahankan atau sering juga sering dialami pengidap sistitis internal.
Infeksi atau pembesaran prostat;
Stroke atau Penyakit Neurologis Lainnya
Kerusakan pada saraf yang memasok kandung kemih dapat menyebabkan fungsi kandung kemih terganggu. Akibatnya, kamu akan sering ingin buang air kecil secara tiba-tiba.
Jadi, bila kamu memiliki frekuensi buang air kecil yang tidak normal dan juga mengalami gejala-gejala lainnya, segera periksakan diri ke dokter untuk mengetahui kondisi yang menjadi penyebab yang mendasarinya.
Baca juga: Sulit Buang Air Kecil, Segera Lakukan Pemeriksaan Uroflowmetri
Untuk melakukan pemeriksaan terkait masalah kesehatan yang kamu alami, kamu bisa buat janji dengan dokter di rumah sakit pilihan kamu melalui Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play sebagai teman penolong untuk menjaga kesehatanmu sekeluarga.
Infeksi atau pembesaran prostat;
Hal yang Perlu Diperhatikan
Memang melelahkan jika setiap 10 menit sekali Ibu harus ke kamar mandi untuk buang air kecil, namun jangan sekali-kali mengurangi asupan air untuk mengatasi sering buang air kecil tanda hamil ini. Tubuh membutuhkan air dalam jumlah besar untuk mencukupi kebutuhan janin selama masa kehamilan sehingga tetap minumlah air putih minimal 8 gelas sehari.
Agar istirahat malam tak terganggu dengan tingginya frekuensi buang air kecil, Ibu bisa mengurangi jumlah air yang diminum saat akan pergi tidur. Sebagai gantinya, perbanyak konsumsi air putih di pagi dan siang hari saat sedang beraktivitas. Jumlah air putih bisa ditambah jika Ibu merasa kepanasan dan mengeluarkan banyak keringat atau berkegiatan di luar ruangan.
Selain itu, sering buang air kecil tanda hamil ini juga bisa diminimalkan dengan mengurangi konsumsi minuman berkafein seperti kopi, teh, dan soft drink. Jadi, perhatikan jenis minuman yang dikonsumsi ya, Bu!
Dehidrasi selama kehamilan akan berdampak buruk pada janin dan juga meningkatkan risiko terkena urinary tract infection atau infeksi pada saluran kencing.
Jadi, jangan pernah mengurangi asupan air dalam tubuh meski sering buang air tanda hamil ini dirasa cukup mengganggu aktivitas ataupun waktu tidur di malam hari. Tak masalah bukan, sedikit bersabar demi kesehatan calon anak tercinta?
Baca juga: Keputihan Saat Hamil dan Tanda-tanda yang Perlu Dikenali
Ada kalanya sering buang air kecil tanda hamil sulit dibedakan dengan beser pada umumnya atau ketika sedang haid. Apalagi jika Ibu termasuk tipe yang kurang peka atau mungkin tidak menyangka akan hamil. Selain itu sulit juga untuk mengatakan bahwa sering buang air kecil sebagai tanda hamil jika tidak menggunakan tes kehamilan.
Jadi untuk Ibu yang sedang mencari tahu apakah situasi yang Ibu alami ini merupakan sering buang air kecil tanda hamil atau haid, ada beberapa tanda kehamilan lain yang perlu Ibu cermati antara lain: